Pengertian, Macam-macam, dan Tokoh Aliran Seni Lukis
Corak atau aliran dalam seni lukis adalah bentuk atau wujud khas suatu karya seni lukis berdasarkan jenis pengolahan unsur-unsurnya menjadi karya tersebut. Berikut adalah aliran-aliran dalam seni lukis:
a. Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan
adegan dramatis serta kaya perpaduan warna kontras.
Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.
b. Naturalisme, yaitu ciri lukisan yang mengambil objek
keindahan alam. Sekumpulan pelukis aliran naturalis
di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara
lain Rudolf Bonnet, Le Mayeur, Locatelli, Abdullah Soerjo
Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan R.M. Pirngadi.
c. Realisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran
objeknya sesuai keadaan yang sebenarnya. Tokohnya
ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah,
Tarmizi, dan Suromo.
d. Impresionisme, yaitu ciri lukisan bertemakan alam
yang dibuat secara langsung dan cepat, berdasarkan
kesan pencahayaan, garis, dan warna. Tokoh aliran ini
ialah Zaini dan Affandi.
e. Ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran
bentuknya cenderung menyimpang dari wujud aslinya.
Lukisan ini merupakan hasil ungkapan perasaan
pelukisnya yang dibuat secara spontan. Tokohnya ialah
Affandi, Rusli, dan Srihadi Sudarsono.
f. Abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin
pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang
tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Pelukis
aliran abstrak ialah Nashar, Fajar Sidik, Handrio,
Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
g. Klasikisme atau Dekoratif, yaitu ciri lukisan yang
penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa
(dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan
elok. Tokoh aliran ini ialah Kartono Yudhokusumo dan
Amri Yahya.
h. Pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari
kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu
membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik.
Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
i. Kontemporer (masa kini), yaitu suatu aliran seni rupa
gaya baru yang mengutamakan kebebasan berekspresi,
dinamis, serta tidak terikat aturan-aturan seni klasik.
Teknologi masa kini yang dipadukan dengan seni
merupakan ciri khas gaya kontemporer. Seniman aliran
ini ialah S. Prinka, Jim Supangkat, Nyoman Nuarta, dan
Angelina P.
pengertian, contoh, dan artikel penyedap makanan alami dan buatan
pengertian, contoh, dan artikel penyedap makanan alami dan buatan
Kamu tentu sering membeli mi instan bukan?
Selain mi kering, di dalam
kemasan mi instan kamu akan menemukan
bungkusan bumbu. Apa saja bahan
yang terdapat di dalam bumbu tersebut? Kamu
akan menemukan bahwa bumbu
yang fungsinya untuk memberi rasa sedap dan
lezat pada makanan berisi bahanbahan
yang kita sebut sebagai penyedap. Bahan penyedap rasa
merupakan bahan
tambahan makanan yang berguna untuk
melezatkan bahan makanan. Bahan ini
dapat menimbulkan rasa enak dan mempertegas
rasa. Bahan penyedap ini
terdapat dalam bentuk alami dan buatan.
1. Penyedap Alami
Bahan penyedap dari bahan alami selalu
terdapat di dalam
setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini
banyak sekali.
Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan
bersama-sama
sebagai bumbu makanan, beberapa di antaranya
terdapat pada
gambar di samping.
a. Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami
yang paling
banyak digunakan.
b. Merica memberi aroma segar dan rasa pedas
yang khas.
c. Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan
dari
bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui
sedemikian rupa
sehingga memberi rasa sedap yang khas.
d. Daun salam memberi rasa sedap pada
makanan.
e. Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas
khas jahe.
f. Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap
masakan.
g. Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap
dan wangi pada makanan.
h. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan
mengawetkan juga memberi
aroma harum khas kayu manis.
2. Penyedap Buatan
Penyedap buatan yang paling banyak digunakan
dalam
makanan adalah vetsin atau monosodium
glutamat (MSG) yang
sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak
berbau dan
rasanya merupakan campuran rasa manis dan
asin yang gurih.
Mengonsumsi MSG secara berlebihan akan
menyebabkan
timbulnya gejala-gejala yang dikenal sebagai Chinese Restaurant
Syndrome. Tanda-tandanya antara lain berupa munculnya
berbagai keluhan seperti pusing kepala, sesak
napas, wajah
berkeringat, kesemutan pada bagian leher,
rahang, dan
punggung.
pengertian, contoh, dan artikel zat pengawet makanan alami dan buatan
pengertian, contoh, dan artikel zat pengawet makanan alami dan buatan
Akhir-akhir ini kita diributkan oleh adanya
temuan di masyarakat bahwa ternyata
banyak makanan yang beredar bercampur dengan
formalin atau boraks. Apakah
fungsi formalin dan boraks itu? Mengapa
diributkan? Pelajarilah subbab berikut
ini dengan saksama.
Di negara-negara tropis seperti di Indonesia
suhu dan kelembaban udara
umumnya tinggi. Keadaan ini membuat makanan
cepat rusak karena
mikroorganisme berkembang pesat dan merusak
makanan. Untuk mencegah
atau menghambat kerusakan ini perlu
ditambahkan bahan yang dapat mencegah
atau menghambat segala macam perubahan pada
bahan makanan yang
disebabkan aktivitas mikroorganisme. Bahan
ini dikenal sebagai bahan pengawet.
Coba kamu perhatikan berbagai jenis makanan
yang dijual di toko! Sudah
berapa lamakah makanan itu kira-kira
diproduksi? Sampai kapan tanggal
kadaluwarsanya? Jika makanan tersebut tidak
diberi pengawet tentu akan rusak
atau menjadi busuk.
Bahan pengawet menurut asalnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu bahan
pengawet alami dan pengawet buatan.
1. Pengawet Alami
Bagaimana cara nelayan menjaga agar sisa ikan
yang tidak
terjual dalam keadaan segar tidak cepat
membusuk dan tetap laku
di pasaran? Yah, mereka menggunakan garam
sebagai bahan
pengawet untuk membuat ikan asin. Meskipun
rasanya sudah
berbeda dengan ikan segar, ikan asin masih
tetap berprotein tinggi.
Berikut ini adalah contoh-contoh pengawet
alami.
a. Gula tebu
Gula tebu memberi rasa manis dan bersifat
mengawetkan.
Buah-buahan yang disimpan dalam larutan gula
pekat
akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar
hidup di dalamnya.
b. Gula merah
Selain sebagai pemanis gula merah juga
bersifat mengawetkan
seperti
halnya gula tebu.
c. Garam
Garam merupakan pengawet alami yang banyak
dihasilkan
dari penguapan air laut. Ikan asin dapat
bertahan hingga berbulanbulan
karena pengaruh garam.
d. Kunyit
Kunyit, selain sebagai pewarna, juga
berfungsi sebagai
pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau
nasi kuning
menjadi tidak cepat basi.
e. Kulit kayu manis
Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang
berfungsi
sebagai pengawet karena banyak mengandung
asam benzoat.
Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai
pemanis dan
pemberi aroma.
f. Cengkih
Cengkih merupakan pengawet alami yang
dihasilkan dari
bunga tanaman cengkih. Selain sebagai
pengawet, cengkih juga
berfungsi sebagai penambah aroma.
2. Pengawet Buatan
Pengawet buatan ini ada berbagai macam,
antara lain:
a. Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat
sebagai
asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam
dan jika
jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu
selera karena
bahan ini sama dengan sebagian isi dari air
keringat kita. Asam
asetat sering dipakai sebagai pelengkap
ketika makan acar,
mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat
mempunyai sifat
antimikroba. Makanan yang memakai pengawet
asam cuka
antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
b. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam
benzoat maupun
natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan),
sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai,
dan agar-agar diawetkan
dengan menggunakan bahan jenis ini.
c. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam
kalium atau natrium
bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan
udang beku biasa diawetkan
dengan menggunakan bahan ini.
d. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang
mengandung minyak atau
lemak dan permen karet serta untuk
memperlambat ketengikan pada
sosis. Propil galat juga dapat digunakan
sebagai antioksidan.
e. Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering
digunakan adalah asam
propianat
dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain
menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus
mesentericus
yang menyebabkan
kerusakan bahan makanan. Bahan
pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan
bahan ini.
f. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium
nitrit. Bahan
ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet
keju, ikan, daging,
dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta
makanan kering
seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat
dengan
adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia
di dalam daging yang
dapat membusukkan daging.
g. Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau
garam
sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin,
sari buah,
keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam
menekan
pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa
makanan pada
tingkat yang diperbolehkan.
Semua pengawet yang telah diuraikan di atas merupakan
pengawet yang
diijinkan untuk dipakai dan mendapatkan lisensi secara
internasional oleh
badan kesehatan dunia (WHO) dengan kadar yang diijinkan.
Meskipun
demikian, entah karena tidak mengerti atau sengaja, pada
saat ini masih
sering ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan
yang
telah dilarang oleh pemerintah. Pengawet yang telah
dilarang tetapi masih
sering digunakan di antaranya adalah:
1) Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na2B4O7
10 H2O adalah senyawa yang biasa digunakan
sebagai bahan
baku disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun
pembersih
permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks
bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering
digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak
ditemukan
kasus boraks yang disalahgunakan untuk pengawetan bakso,
sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper,
siomay,
lontong, ketupat, dan pangsit. Bagaimana sikapmu terhadap
fenomena semacam ini?
2) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang
mengandung
40 persen formaldehid (HCOH) dalam 60 persen air atau
campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku
spiritus)
sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk
mengawetkan
mi, tahu basah, bakso, dan ikan asin
pengertian, macam-macam, dan perbedaan pemanis makanan alami dan buatan
pengertian, macam-macam, dan perbedaan pemanis makanan alami dan buatan
Kamu tentu menyukai permen atau kembang gula,
bukan? Rasa manis pada
permen tersebut berasal dari bahan pemanis yang ditambahkan padanya.
Bahan
pemanis
ini ada dua macam, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan
1. Pemanis Alami
Pemanis alami merupakan bahan pemberi
rasa manis yang diperoleh
dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Contoh
pemanis alami dapat
dilihat pada gambar di samping.
a. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa
yang merupakan
salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula
pasir yang
diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis
yang paling
banyak digunakan. Selain memberi rasa manis,
gula tebu juga
bersifat mengawetkan.
b. Gula merah merupakan pemanis dengan warna
coklat. Gula
merah merupakan pemanis kedua yang banyak
digunakan
setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini
digunakan untuk makanan
tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue
apem, dan gulali.
c. Madu merupakan pemanis alami yang
dihasilkan oleh lebah madu. Selain
sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan
sebagai obat.
d. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang
berfungsi sebagai pemanis.
Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai
pengawet.
2. Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah senyawa hasil
sintetis laboratorium
yang merupakan bahan tambahan makanan yang
dapat
menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis
buatan tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
Sebagaimana pemanis
alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam
air. Beberapa
pemanis buatan yang beredar di pasaran di
antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil
fenilalanin
metil ester, merupakan pemanis yang digunakan
dalam
produk-produk minuman ringan. Aspartam
merupakan
pemanis yang berkalori sedang. Tingkat
kemanisan dari aspartam 200
kali lebih manis daripada gula pasir.
Aspartam dapat terhidrolisis atau
bereaksi dengan air dan kehilangan rasa
manis, sehingga lebih cocok
digunakan untuk pemanis yang berkadar air
rendah.
b. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling
tua. Tingkat
kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih
manis dibandingkan gula
pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu
banyak justru menimbulkan
rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es
puter, selai, kue kering, dan
minuman fermentasi biasanya diberi pemanis
sakarin. Sakarin sangat
populer digunakan dalam industri makanan dan
minuman karena
harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin
tidak boleh melampaui
batas maksimal yang ditetapkan, karena
bersifat karsogenik
(dapat memicu timbulnya kanker).
Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar
sakarin yang
diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya
boleh digunakan untuk
makanan
rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar
maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per
hari. Jika berat badanmu
40 kilogram, berapakah massa kue dengan
kandungan sakarin 50 mg/kg
maksimal yang boleh kamu konsumsi?
c. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan
natrium
siklamat dengan tingkat kemanisan yang
dihasilkan kurang lebih
30 kali lebih manis daripada gula pasir.
Makanan dan minuman
yang sering dijumpai mengandung siklamat
antara lain: es
krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan
berbagai minuman
fermentasi. Beberapa negara melarang
penggunaan siklamat
karena diperkirakan mempunyai efek
karsinogen. Batas
maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000
mg per
kg bahan makanan.
d. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa
digunakan untuk pemanis
kismis, selai dan roti, serta makanan lain.
e. Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa
6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-
on-2,3-dioksida atau merupakan asam
asetoasetat dan asam sulfamat.
Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200
kali lebih manis daripada
gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian
laboratorium, asesulfam K
merupakan pemanis yang tidak berbahaya.
3. Perbedaan Pemanis
Alami dengan Pemanis Buatan
Orang memilih jenis pemanis untuk makanan
yang dikonsumsinya tentu
dengan alasan masing-masing. Pemanis alami
tentu lebih aman, tetapi
harganya lebih mahal. Pemanis buatan lebih
murah, tetapi aturan pemakaiannya
sangat ketat karena bisa menyebabkan efek
negatif yang cukup
berbahaya. Pada kadar yang rendah atau
tertentu, pemanis buatan masih
diijinkan untuk digunakan sebagai bahan
tambahan makanan, tetapi pada
kadar yang tinggi bahan ini akan menyebabkan
berbagai masalah kesehatan.
Tabel berikut memperlihatkan perbedaan
pemanis alami dan buatan.
Perbedaan pemanis
alami dan buatan
pengertian, contoh, dan perbedaan pewarna makanan alami dan buatan
pengertian, contoh, dan perbedaan pewarna alami dan buatan makanan
Bahan pewarna merupakan bahan alami
ataupun bahan kimia yang
ditambahkan ke dalam makanan. Penambahan
bahan pewarna pada makanan
bertujuan untuk memberi penampilan tertentu
atau warna yang menarik. Warna
yang menarik dapat menjadikan makanan lebih
mengundang selera.
1. Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan bahan pewarna
yang bahan-bahannya
banyak
diambil dari tumbuh-tumbuhan.
Bahan pewarna alami yang banyak digunakan
antara lain sebagai berikut.
1. Daun suji mengandung zat warna klorofil
untuk memberi warna hijau
menawan, misalnya pada dadar gulung, kue
bika, atau kue pisang.
2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan
memberikan warna cokelat
pada makanan, misalnya es krim, susu cokelat,
atau kue kering.
3. Kunyit (Curcuma
domestica)
mengandung zat warna kurkumin untuk
memberi warna kuning pada makanan, misalnya
tahu, bumbu Bali, atau
nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat
mengawetkan makanan.
4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas,
juga menghasilkan zat warna
kapxantin yang menjadikan warna merah pada
makanan, misalnya
rendang daging atau sambal goreng.
5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada
wortel menghasilkan warna kuning.
6. Karamel, warna cokelat karamel pada
kembang gula karena proses karamelisasi,
yaitu pemanasan gula tebu sampai pada suhu
sekitar 170 °C.
7. Gula merah, selain sebagai pemanis juga
memberikan warna cokelat
pada makanan, misalnya pada bubur dan dodol.
Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan
juga dapat menjadi bahan
pewarna alami, misalnya anggur menghasilkan
warna ungu, stroberi warna
merah, dan tomat warna oranye.
2. Pewarna Buatan
Makanan ada yang menggunakan pewarna alami
ada pula yang menggunakan
pewarna buatan. Bahan pewarna buatan ada dua
jenis. Jenis
pertama adalah pewarna buatan yang disintesa
dengan struktur kimia persis
seperti bahan alami, misalnya beta-karoten
(warna oranye sampai kuning),
santoxantin (warna merah), dan apokaroten
(warna oranye). Jenis kedua
adalah bahan pewarna yang disintesa khusus
untuk menggantikan pewarna
alami.
Beberapa bahan pewarna buatan pada makanan
3. Perbedaan antara
Pewarna Alami dan Pewarna Buatan
Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan
untuk memberi warna
yang lebih menarik pada makanan. Biasanya
orang menggunakan bahan
pewarna alami karena lebih aman dikonsumsi
daripada bahan pewarna
buatan. Bahan alami tidak memiliki efek
samping atau akibat negatif dalam
jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih
karena memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna
alami. Tabel berikut ini
menunjukkan
perbedaan kedua jenis pewarna tersebut.
Kadang-kadang terjadi kasus penyalahgunaan pemakaian zat
pewarna
untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna
tekstil digunakan
untuk
mewarnai bahan makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Aki
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Aki (sel basah)
Aki sering disebut sel basah. Sel basah terdiri atas dua
lempeng logam yang berbeda diletakkan dalam cairan
elektrolit. Sebagai contoh, lempeng logam pada aki mobil
adalah timbal (Pb) dan timbal peroksida (PbO2) yang terletak
dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Reaksi kimia
yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada
timbal, sehingga timbal sebagai kutub negatif dan
timbal peroksida sebagai kutub positif.
Aki mobil umumnya mengandung 6 sel, tiap
sel menghasilkan beda potensial 2 volt. Oleh karena itu, beda potensial yang
dihasilkan aki mobil sebesar 12 volt. Jika digunakan, maka
timbal dan timbal peroksida berangsur-angsur berubah
menjadi timbal sulfat. Kedua kutub aki tersebut akhirnya
tidak memiliki beda potensial lagi. Dibandingkan
baterai seng karbon, aki memiliki keunggulan,
yaitu dapat diisi ulang. Caranya dengan mengalirkan
arus listrik melalui aki tersebut dari sumber
tegangan lain dengan arah terbalik.
Dengan cara ini, maka timbal sulfat tersebut kembali lagi
menjadi timbal dan timbal peroksida, maka aki siap dipakai
lagi. Kemampuan aki yang dapat dipakai berulang-ulang
dengan cara diisi lagi menjadikan aki tergolong sebagai
elemen sekunder.
Aki sering disebut sel basah. Sel basah terdiri atas dua
lempeng logam yang berbeda diletakkan dalam cairan
elektrolit. Sebagai contoh, lempeng logam pada aki mobil
adalah timbal (Pb) dan timbal peroksida (PbO2) yang terletak
dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Reaksi kimia
yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada
timbal, sehingga timbal sebagai kutub negatif dan
timbal peroksida sebagai kutub positif.
Aki mobil umumnya mengandung 6 sel, tiap
sel menghasilkan beda potensial 2 volt. Oleh karena itu, beda potensial yang
dihasilkan aki mobil sebesar 12 volt. Jika digunakan, maka
timbal dan timbal peroksida berangsur-angsur berubah
menjadi timbal sulfat. Kedua kutub aki tersebut akhirnya
tidak memiliki beda potensial lagi. Dibandingkan
baterai seng karbon, aki memiliki keunggulan,
yaitu dapat diisi ulang. Caranya dengan mengalirkan
arus listrik melalui aki tersebut dari sumber
tegangan lain dengan arah terbalik.
Dengan cara ini, maka timbal sulfat tersebut kembali lagi
menjadi timbal dan timbal peroksida, maka aki siap dipakai
lagi. Kemampuan aki yang dapat dipakai berulang-ulang
dengan cara diisi lagi menjadikan aki tergolong sebagai
elemen sekunder.
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Baterai
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Baterai (sel kering)
Baterai terdiri atas wadah seng yang berisi pasta kimia dengan batang
karbon menggantung di tengah-tengah pasta itu. Pasta tersebut berupa
senyawa kimia MnO2 dan NH4Cl.
Jika kutub-kutub baterai dihubungkan dalam rangkaian,
misalnya dengan lampu seperti Kegiatan 1, terjadi reaksi
kimia dalam pasta dan seng. Sebagai hasilnya, elektronelektron
terkumpul pada seng, menyebabkan seng berlaku
sebagai kutub negatif, dan batang karbon yang terletak
pada pasta berlaku sebagai kutub positif. Beda potensial
antara kutub-kutub baterai ini sebesar 1,5 volt. Apabila
baterai digunakan, lama-kelamaan muatan yang terkumpul
pada seng semakin sedikit, dan beda potensialnya menurun.
Pada keadaan ini baterai biasanya dikatakan “habis” dan
tidak dapat dipakai lagi. Karena bersifat sekali pakai, baterai
dengan elektroda karbon dan seng disebut elemen primer.
Baterai terdiri atas wadah seng yang berisi pasta kimia dengan batang
karbon menggantung di tengah-tengah pasta itu. Pasta tersebut berupa
senyawa kimia MnO2 dan NH4Cl.
Jika kutub-kutub baterai dihubungkan dalam rangkaian,
misalnya dengan lampu seperti Kegiatan 1, terjadi reaksi
kimia dalam pasta dan seng. Sebagai hasilnya, elektronelektron
terkumpul pada seng, menyebabkan seng berlaku
sebagai kutub negatif, dan batang karbon yang terletak
pada pasta berlaku sebagai kutub positif. Beda potensial
antara kutub-kutub baterai ini sebesar 1,5 volt. Apabila
baterai digunakan, lama-kelamaan muatan yang terkumpul
pada seng semakin sedikit, dan beda potensialnya menurun.
Pada keadaan ini baterai biasanya dikatakan “habis” dan
tidak dapat dipakai lagi. Karena bersifat sekali pakai, baterai
dengan elektroda karbon dan seng disebut elemen primer.
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Elemen Volta
Pengertian, Bagian-Bagian, dan Cara Kerja Elemen Volta
Tahun 1800 Alessandro Volta menemukan dua buah logam yang berbeda
jenisnya diletakkan dalam bak berisi larutan elektrolit, maka akan
timbul beda potensial antara kedua logam itu. Beda potensial tersebut menyebabkan aliran arus listrik.
Tahun 1800 Alessandro Volta menemukan dua buah logam yang berbeda
jenisnya diletakkan dalam bak berisi larutan elektrolit, maka akan
timbul beda potensial antara kedua logam itu. Beda potensial tersebut menyebabkan aliran arus listrik.
Lempeng tembaga dan seng diletakkan dalam bejana berisi
asam sulfat encer. Reaksi kimia yang terjadi menyebabkan
elektron terkumpul pada lempeng seng, akibatnya seng
berfungsi sebagai kutub negatif. Sebaliknya lempeng tembaga sebagai kutub positif.
Jika elemen volta digunakan sebagai sumber tegangan,
maka timbul gelembung-gelembung gas. Gelembung ini
menghalangi aliran muatan, sehingga harus terus-menerus
dihilangkan. Oleh karena itu, elemen volta tidak praktis
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
pengertian, tujuan, dan contoh persilangan testcross
pengertian, tujuan, dan contoh persilangan testcross
Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui
genotipenya dengan individu bergenotipe homozigot
resesif. Hasil persilangan tersebut mempunyai dua
kemungkinan sebagai berikut.
1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan
tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan
menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb
semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua
keturunan memiliki biji bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui
genotipenya dengan individu bergenotipe homozigot
resesif. Hasil persilangan tersebut mempunyai dua
kemungkinan sebagai berikut.
1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan
tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan
menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb
semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua
keturunan memiliki biji bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
Genotipe F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb.
2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan
dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif),
maka akan menghasilkan keturunan bergenotipe Bb
dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan sifat
keturunan di bawah ini.
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)
Genotipe F1 : Bb dan bb
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji
keriput.
Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, kamu
bisa mengetahui bahwa sifat bulat (B) dominan terhadap
sifat keriput (b) sehingga individu yang bergenotipe Bb
mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu yang
berfenotipe bulat adalah BB dan Bb.
pengertian dan contoh bentuk benda kubistis, silindris, dan bebas
1. bentuk benda kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya
menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja,
kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, kulkas, dan
sebagainya.
2. bentuk benda silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya
menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas,
piring, mangkuk, teko, dan sebagainya.
3. bentuk benda bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda-
benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buahbuahan,
pepohonan,
batu-batuan, dan benda-benda
alam
lainnya.
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya
menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja,
kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, kulkas, dan
sebagainya.
2. bentuk benda silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya
menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas,
piring, mangkuk, teko, dan sebagainya.
3. bentuk benda bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda-
benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buahbuahan,
pepohonan,
batu-batuan, dan benda-benda
alam
lainnya.
contoh persilangan dihibrid
juga persilangan
dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel
menyilangkan
tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat
beda, yaitu bentuk
dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut
ditentukan oleh
gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang
menentukan biji bulat.
b = gen yang
menentukan biji keriput.
K = gen yang
menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan
biji berwarna hijau.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat
kuning (BBKK)
disilangkan dengan
kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua
tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan
mengadakan
penyerbukan
sendiri, F2 memperlihatkan
16 kombinasi yang
terdiri atas empat
macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat
kuning, bulat
hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam
percobaan ini
Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat
kuning, 100 tanaman
berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput
kuning, dan 32
tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan
suatu perbandingan fenotipe
yang mendekati 9 :
3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan
meiosis) anggota
dari sepasang gen
memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi).
Oleh karena itu,
pada persilangan dihibrid tersebut terjadi
empat
macam pengelompokan
dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B
mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B
mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b
mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b
mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di
atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel
II (Hukum
Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan
bahwa:
a. setiap gen dapat
berpasangan secara bebas dengan gen lain
membentuk alela,
b. keturunan
pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. keturunan kedua
menunjukkan fenotipe dominan dan resesif de-
ngan perbandingan
tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid
3 : 1 dan pada
persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang
persilangan
dihibrid,
perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat
warna kuning dengan
kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan
F1 berupa kapri
berbiji bulat warna kuning.
contoh persilangan monohibrid intermediet
Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah
persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah
dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih. Mendel
menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM)
dengan putih (mm) menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu
satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga
merah muda). Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe
dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1
dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan 25% berbunga merah :
50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau merah :
merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe
merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga
merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif
dapat dibuat bagan sebagai berikut.
Perbandingan genotipe F
= MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F
= Merah : Merah muda : Putih
= 1 : 2 : 1
contoh persilangan monohibrid
Persilangan antara dua individu dengan
satu sifat beda
disebut persilangan
monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara
penuh atau tidak
penuh (kodominan). Masing-masing dominasi ini
menghasilkan bentuk
keturunan pertama (F1) yang berbeda.
Persilangan monohibrid akan menghasilkan
individu F1 yang
seragam, apabila
salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat
resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1, akan
menghasilkan keturunan(individu F2) dengan tiga macam genotipe dan dua
macam fenotipe.
Sebaliknya, apabila salah satu induknya
mempunyai sifat dominan tak penuh (intermediate), maka persilangan
individu sesama
F1 akan
menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam
fenotipe. Contoh
persilangan monohibrid dominan penuh terjadi
pada persilangan
antara kacang ercis berbunga merah dengan
kacang ercis
berbunga putih.
Mendel menyilangkan kacang ercis
berbunga merah (MM)
dengan kacang ercis
berbunga putih (mm) dan dihasilkan
individu
F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe
(Mm) dan satu
macam fenotipe
(berbunga merah). Pada waktu F2, dihasilkan tiga
macam genotipe
dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25%
Mm atau 1 : 2 : 1
dan dua macam fenotipe dengan perbandingan
75% berbunga merah
: 25% berbunga putih atau merah : putih =
3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe
merah dapat dibedakan
menjadi dua
kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan
1/3 homozigot
dominan (MM).
Persilangan antara kacang ercis berbunga merah
dominan
dengan kacang ercis
berwarna putih resesif dapat dibuat bagan
sebagai berikut.
class='blog-feeds'