Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik
Bentuk-bentuk
partisipasi politik dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan
dan
melalui berbagai wahana. Namun bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi
di
berbagai
negara dapat dibedakan menjadi kegiatan politik dalam bentuk konvensional dan
nonkonvensional,
sebagaimana dikemukakan oleh Gabriel Almond.
Bentuk
partisipasi politik menurut Gabriel Almond dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
bentuk
konvensional dan bentuk nonkonvensional.
a. Bentuk konvensional
Bentuk
konvensional antara lain:
1)
dengan pemberian suara (voting),
2)
dengan diskusi kelompok,
3)
dengan kegiatan kampanye,
4)
dengan membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan,
5)
dengan komunikasi individual dengan pejabat politik/administratif,
6) dengan pengajuan
petisi.
b. Bentuk nonkonvensional
Bentuk
nonkonvensional antara lain:
1) dengan
berdemonstrasi,
2) dengan
konfrontasi,
3) dengan
pemogokan,
4) tindakan
kekerasan politik terhadap harta benda, perusakan, pemboman dan pembakaran,
5) tindak
kekerasan politik manusia penculikan/pembunuhan,
6) dengan
perang gerilya/revolusi.
Sedangkan
Ramlan Surbakti menyatakan bahwa partisipasi politik warga negara
dibedakan
menjadi dua, yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif.
a. Partisipasi aktif
Partisipasi
aktif yaitu kegiatan warga negara dalam ikut serta menentukan kebijakan dan
pemilihan
pejabat pemerintahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi kepentingan
bersama.
Bentuk partisipasi aktif antara lain mengajukan usulan tentang suatu kebijakan,
mengajukan
saran dan kritik tentang suatu kebijakan tertentu, dan ikut partai politik.
b. Partisipasi pasif
Partisipasi
pasif yaitu kegiatan warga negara yang mendukung jalannya pemerintahan
negara dalam
rangka menciptakan kehidupan negara yang sesuai tujuan. Bentuk partisipasi
pasif antara
lain menaati peraturan yang berlaku dan melaksanakan kebijakan pemerintah.
Menurut
Huntington dan Nelson, bentuk kegiatan utama dalam partisipasi politik dibagi
menjadi lima
bentuk, yaitu:
a. kegiatan
pemilihan,
b. lobi,
c. kegiatan
organisasi,
d. mencari
koneksi,
e. tindakan
kekerasan.
Dengan
demikian, berbagai partisipasi politik warga negara dapat dilihat dari berbagai
kegiatan
warga, yaitu:
a.
Terbentuknya organisasi-organisasi maupun organisasi kemasyarakatan sebagai
bagian
dari
kegiatan sosial dan penyalur aspirasi rakyat.
b. Lahirnya
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial maupun pemberi
input
terhadap kebijakan pemerintah.
c.
Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan warga negara untuk menggunakan hak
pilihnya,
baik hak pilih aktif maupun hak pilih pasif.
d. Munculnya
kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan
output
kepada pemerintah.
Aktivitas
politik merupakan salah satu indikator terjaminnya kehidupan yang demokratis.
Jaminan
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat tersalurkan melalui
kegiatan
politik. Hanya saja, kegiatan politik yang dilakukan haruslah disesuaikan
dengan
nilai-nilai
luhur Pancasila. Budaya politik yang dilakukan bangsa Indonesia harus dijiwai
nilai-nilai luhur Pancasila.
Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..
Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺
BACA JUGA !!!!
informasi dalam blog ini sangat bermanfaat, isinya sangat inovatif dan kreatif. saya baru menemukan jawaban dari unek-unek yang selama ini membuat saya bingung. makasih ya informasinya!!
ReplyDeleteSanggat membantu sekali info nya
ReplyDeletemakasih sob, sangat membatu saya
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya :)
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeleteMakasih infonya
ReplyDelete