Sistem Pernapasan pada Reptilia







Sistem Pernapasan pada Reptilia

Berbeda dengan organ pernapasan serangga, organ yang digunakan
pada pernapasan reptilia adalah paru-paru. Sebab, sebagian besar reptilia
hidup di daratan atau habitat yang kering. Untuk mengimbanginya,
kulit reptilia bersisik dan kering, supaya cairan dalam tubuhnya tidak
mudah hilang. Kulit bersisik pada reptilia merupakan suatu adaptasi
hidup dalam udara kering, dan bukan sebagai alat pertukaran gas.
Walau begitu, ada pula mekanisme pernapasan reptilia yang
dibantu oleh permukaan epitelium lembab di sekitar kloaka.
Reptilia demikian misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini dilakukan
karena tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku.
Tempurung ini menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut
terbatas.
Mekanisme pernapasan reptilia terjadi dalam dua fase, yaitu fase
inspirasi dan fase ekspirasi. Saat tulang rusuk mengembang, volume
rongga dada akan mening kat. Selanjutnya udara (oksigen) akan
masuk ke dalam paru-paru, sehingga terjadi fase inspirasi. Sedangkan,
fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga udara
(karbon dioksida) dan uap air keluar dari paru-paru
Sistem Pernapasan pada Reptilia 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

1 comment:

  1. informasi yang sangat inovatif dan penuh inspiratif. kebanyakan blog yang saya kunjungi isinya tidak sebagus ini. saya merasa puas dengan apa yang di sajikan dalam blog ini. thanks gan.

    ReplyDelete