Jenis dan Ciri Pranata Sosial







Jenis dan Ciri Pranata Sosial

CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL
Untuk membedakan pranata sosial yang satu dengan lainnya
kita perlu mengenal cici-ciri dari masing-masing pranata sosial.
Adapun ciri-ciri pranata sosial, antara lain:
1. Memiliki Lambang-lambang sebagai Ciri Khasnya
2. Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu
Keberadaan suatu pranata sosial bukan hanya berlangsung
dalam sekejab atau untuk sementara waktu saja, melainkan terus
berlangsung sampai manusia tidak lagi membutuhkan pranata
tersebut.
3. Memiliki Tradisi Tertulis Maupun Tidak Tertulis
Setiap pranata sosial mengandung aturan baik tertulis maupun
tidak tertulis yang wajib ditaati oleh individu yang berkaitan dengan
pranata tersebut. Misalnya dalam pranata ekonomi terdapat aturan
mengenai pajak, jual- beli, kegiatan ekspor-impor, dan sebagainya.
Oleh karena itu, jika orang yang berkecimpung dalam dunia
perdagangan tidak menaati aturan tersebut bisa dikenai sanksi.
Demikian halnya dalam kehidupan keluarga terdapat berbagai
aturan yang tidak tertulis mengenai kewajiban anak terhadap
orang tua. Berbagai hal dan kewajiban yang harus dipenuhi dan
dilakukan dalam keluarga tercantum dalam UU perkawinan, seperti
kewajiban orang tua terhadap anak, kewajiban suami terhadap
istri, dan sebagainya. Misalnya, meskipun tidak ada aturan tertulis,
namun kebiasaan sungkem dengan orang tua merupakan bagian
dari tradisi keluarga Indonesia.
4. Merupakan Suatu Sistem Pola-pola Pemikiran dan
Pola Perilaku yang Terwujud Melalui Aktivitas
Kemasyarakatan
Jika kita mengamati aneka kegiatan warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan upaya pemenuhan
kebutuhan mereka, kita dapat membandingkan bahwa penampilan
petani, nelayan, guru, polisi, dan aneka ragam profesi masingmasing
menunjukkan pola khas. Perbedaan tersebut bukan hanya
menyangkut penampilan lahiriah, melainkan juga dalam pola
perilaku yang ditunjukkan. Pola perilaku seorang militer berbeda
dengan pola perilaku dokter, berbeda pula dengan pola perilaku
nelayan. Masing-masing menunjukkan karakteristik profesi masingmasing
sekaligus menunjukkan karakter lembaga tempat ia
beraktivitas.
Misalnya sikap tegas, disiplin, merupakan pola perilaku seorang
militer, pola perilaku hemat, dan cermat merupakan sikap pola
perilaku seorang pedagang, dan sebagainya.
5. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan
Pembentukan pranata sosial bertujuan untuk mengatur
kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Orang
memerlukan lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan akan
penguasaan ilmu pengetahuan. Tetapi apakah hanya untuk itu saja
lembaga pendidikan didirikan? Apakah hanya lembaga pendidikan
saja yang mampu memenuhi kebutuhan terhadap penguasan ilmu
pengetahuan?
Lembaga pendidikan bukan hanya sekedar memenuhi
kebutuhan akan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan akan pekerjaan, karena setiap pekerjaan memerlukan
persyaratan pendidikan tertentu. Lembaga pendidikan juga memiliki
tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan dan
sebagainya
6. Memiliki Alat-alat Perlengkapan yang Digunakan
untuk Mencapai Tujuan Lembaga yang Bersangkutan
Setiap lembaga memiliki alat-alat perlengkapan sendiri-sendiri.
Alat-alat tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan bidang tiaptiap
lembaga yang berguna untuk mencapai tujuan. Misalnya
lembaga pendidikan formal yang memiliki gedung sekolah, peralatan
sekolah, kurikulum, dan alat-alat kelengkapan lainnya.

JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL
Pranata sosial dapat diklasifikasikan atau digolongkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Pengembangannya
a. Crescive institutions adalah pranata sosial yang secara
tak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh:
hak milik, perkawinan, dan lain-lain.
b. Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja
dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh: lembaga
utang piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga
kependidikan yang semuanya berakar pada kebiasaankebiasaan
dalam masyarakat.
2. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
a. Basic Institutions adalah pranata sosial yang sangat penting
untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara.
b. Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap
kurang penting. Contoh kegiatan untuk rekreasi.
3. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat
a. Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima
masyarakat. Contoh: perusahaan, industri, dan lain-lain.
b. Unsactioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak
masyarakat. Contoh: pemeras, penjahat, lintah darat, dan
lain-lain.
4. Berdasarkan Faktor Penyebarannya
a. General institutions adalah pranata yang dikenal secara
umum oleh masyarakat di dunia, contohnya agama.
b. Restucted institutions adalah pranata yang hanya dikenal
oleh kelompok masyarakat tertentu saja, contohnya agama
Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan sebagainya.
5. Berdasarkan fungsinya
a. Cooperative institutions adalah pranata sosial yang
menghimpun pola serta tata cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pranata. Contoh: pranata industrialisasi.
b. Regulative institutions adalah pranata sosial yang
bertujuan mengawasi adat istiadat yang tidak termasuk
bagian mutlak dari pranata itu sendiri. Contoh: pranata
hukum (kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain).



Jenis dan Ciri Pranata Sosial 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

1 comment:

  1. informasi dalam blog ini sangat bermanfaat, isinya sangat inovatif dan kreatif. saya baru menemukan jawaban dari unek-unek yang selama ini membuat saya bingung. makasih ya informasinya!!

    ReplyDelete