Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita.
Sementara tokoh adalah orang atau pelaku yang berperan dalamcerita.
1) Teknik penggambaran tokoh
Untuk menggambarkan sifat atau karakter seorang tokoh, pengarang
menggunakan dua teknik. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.
a) Teknik analitik, yaitu karakter/sifat dari tokoh cerita diceritakan secara
langsung oleh pengarang.Contoh:Erlina adalah seorang putri tunggal Sultan Pangeran. Erlina dikenal
orang-orang karena kecantikan parasnya. Rambutnya yang hitam lurus
serta kulit yang kuning langsat menambah keelokan tubuhnya. Banyak
pemuda mencoba mendekatinya, namun tanpa alasan yang jelas, ia
selalu menolaknya.
b) Teknik dramatik, yaitu karakter/sifat tokoh dikemukakan melalui
penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan
kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran, dan lewat gambaran tokoh lain.Contoh:Berbeda dengan Ramli, sebenarnya Bahtiar bisa mengendalikan diri
dalam menghadapi masalah yang rumit. Malam itu Bahtiar dan Ramli
dikepung tentara kompeni. Beberapa saat lamanya, dalam ketegangan
yang memuncak itu Bahtiar menghamburkan pelurunya ke berbagai
jurusan.
2) Jenis penokohan
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi
tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut adalah protagonis, antagonis, dan
tritagonis.
a) Tokoh protagonis
Yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur
tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita.
Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/
pendengar.
b) Tokoh antagonis
Yaitu tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu atau dua
figur tokoh yang menentang cerita. Tokoh jenis ini berwatak jahat,
menyebabkan konflik, dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
c) Tokoh tritagonis
Yaitu tokoh pembantu (penengah), baik untuk tokoh protagonis
maupun antagonis.
3) Cara menentukan watak dan sifat tokoh
Cara untuk menentukan watak tokoh adalah sebagai berikut.
a) Tentukan pelaku-pelaku cerpen, baik protagonis, antagonis, dan
tritagonis.
b) Pikirkan dan rasakan dengan cermat watak, perilaku, kebiasaan, dan
kondisi setiap pelaku.
c) Simpulkan watak tiap pelaku melalui dialog, sikap, pembawaan, dan
pola pikir dalam cerita.
No comments:
Post a Comment