Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi
tersusun dari semua saraf yang membawa
pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara
sistem pusat dan sistem
saraf tepi membentuk perubahan
cepat dalam tubuh untuk
merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem
saraf ini dibedakan menjadi sistem
saraf somatis dan
sistem saraf otonom.
1) Sistem saraf somatis
Tahukah kamu bahwa
sistem saraf somatis disebut
juga dengan sistem
saraf sadar? Sistem saraf somatis
terdiri dari 12 pasang
saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang.
Kedua belas pasang saraf
otak akan menuju ke
organ tertentu, misalnya mata,
hidung, telinga, dan
kulit. Saraf sumsum tulang belakang
keluar melalui
sela-sela ruas tulang belakang dan
berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain
kaki, tangan, dan otot
lurik.
Saraf-saraf dari sistem
somatis menghantarkan
informasi antara kulit,
sistem saraf pusat, dan otot-otot
rangka. Proses ini
dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu
dapat memutuskan untuk
menggerakkan atau tidak
menggerakkan
bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh
sistem ini. Tahukah
kamu contoh dari sistem saraf somatis?
Contoh dari sistem
saraf somatis adalah sebagai berikut.
Ketika kita mendengar
bel rumah berbunyi, isyarat
dari telinga akan
sampai ke otak. Otak menterjemahkan
pesan tersebut dan
mengirimkan isyarat ke
kaki untuk berjalan
mendekati pintu dan meng-
isyaratkan ke tangan
untuk membukakan pintu.
Ketika kita merasakan
udara di sekitar kita panas,
kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke
otak. Kemudian otak
mengisyaratkan pada tangan
untuk menghidupkan
kipas angin.
Ketika kita melihat
kamar berantakan, mata akan
menyampaikan informasi
tersebut ke otak, otak
akan menterjemahkan
informasi tersebut dan
mengisyaratkan tangan
dan kaki untuk bergerak
membersihkan kamar.
2) Sistem saraf otonom
Pernahkah kamu
kejatuhan cicak
saat duduk santai? Apa
yang kamu
rasakan ketika
kejatuhan cicak?
Kamu kaget, ketakutan,
dan menjerit
keras. Jantungmu
berdetak
dengan cepat. Pikiranmu
kacau.
Reaksi yang membuat
responmu
dalam situasi ketakutan
ini dikontrol
oleh sistem saraf
otonom. Sistem saraf otonom
mengatur kerja jaringan
dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang
tidak dipengaruhi oleh kehendak
kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf
otonom adalah pembuluh
darah dan jantung. Sistem
saraf otonom terdiri
atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf
parasimpatik.
Sistem saraf simpati
disebut juga sistem saraf
torakolumbar, karena
saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks
ke-1 sampai dengan ke-12.
Sistem saraf ini berupa
25 pasang ganglion atau simpul
saraf yang terdapat di
sumsum tulang belakang. Fungsi
dari sistem saraf
simpatik adalah sebagai berikut.
Mempercepat denyut
jantung.
Memperlebar pembuluh
darah.
Memperlebar bronkus.
Mempertinggi tekanan
darah
Memperlambat gerak
peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat sekresi
empedu.
Menurunkan sekresi
ludah.
Meningkatkan sekresi
adrenalin.
Kamu sudah mengenal
sistem saraf simpatik, bagaimana
dengan sistem saraf
parasimpatik? Apa yang kamu
ketahui tentang
parasimpatik? Sistem saraf parasimpatik
disebut juga dengan
sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion
keluar dari daerah otak dan daerah
sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring
yang berhubung-hubungan
dengan ganglion yang
tersebar di seluruh
tubuh. Urat sarafnya menuju ke
organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf
parasimpatik memiliki fungsi yang
berkebalikan dengan
fungsi sistem saraf simpatik.
Misalnya pada sistem
saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut
jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut
jantung.
Sistem Saraf Tepi
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..
Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺
BACA JUGA !!!!
No comments:
Post a Comment