Teknologi Reproduksi pada
Manusia
Sekarang
banyak ditemukan berbagai teknologi yang berperan
untuk
mengatasi permasalahan sistem reproduksi manusia. Misalnya
saja,
penemuan teknik bayi tabung, dan pembuatan berbagai alat
kontrasepsi.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan pahami ulasan
berikut.
a. Amniosentesis
Amniosentesis
merupakan teknik pengambilan cairan amnion
untuk
dianalisis secara genetik. Pengambilan cairan ini dimaksudkan
agar
penyakit genetik dan penyakit bawaan yang lahir saat fetus dalam
uterus
dapat terdeteksi. Sama seperti teknik ini adalah pengambilan
sampel
vilus korion (chorionic
villus sampling).
b. Pencitraan Ultrasound
Pencitraan
ultrasound atau
pindai bunyi ultra merupakan salah
satu
teknologi yang digunakan untuk menampilkan keadaan kesehatan
bayi
dalam rahim ibu. Selain itu, adanya alat ini menjadikan dokter
mampu
mengetahui jenis kelamin bayi.
c. Ferlitisasi In Vitro
Teknik
ini digunakan untuk membantu pasangan tanpa anak yang
menginginkan
keturunan. Apabila oviduk seorang wanita tersumbat,
ovum
yang berada pada folikel dapat diambil. Ovum tersebut difertilisasi
pada
cawan petri di laboratorium. Jangka waktu 2,5 hari, embrio
yang
telah membelah sebanyak 8 sel ditempatkan pada uterus sehingga
terjadi
implantansi. Teknik demikian dinamakan teknik bayi tabung.
d. Kontrasepsi
Kontrasepsi
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh suami
atau
istri untuk mencegah pembuahan (fertilisasi) dan kehamilan.
Upaya
ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode rintangan
dan
metode ritme.
Metode rintangan merupakan
kontrasepsi yang menggunakan
suatu
alat. Alat-alat yang digunakan misalnya kondom pria atau diafragma
wanita,
IUD (Intra Uterine Device)
atau perkakas intrauterus
pada
wanita, dan pil pengontrol kelahir an. Kondom merupakan
lapisan
karet lateks yang menutupi penis untuk mengumpulkan
semen. Seperti
fungsi kondom, pada wanita menggunakan diafragma, yakni
tudung
karet berbentuk kubah yang dipasang pada bagian atas
vagina sebelum
hubungan kelamin. Kedua cara ini lebih efektif bila
digunakan bersama
dengan busa atau jeli spermasidal (pembunuh sperma).
IUD merupakan plastik kecil atau perkakas logam yang
dimasukkan
ke dalam rongga uterus dengan fungsi mencegah implantasi
blastosis
dalam uterus. Sedangkan penggunaan pil pe ngontrol
kehamilan
dilakukan dengan meminumnya secara teratur.
Di samping cara-cara tersebut, metode rintangan juga dapat
dilakukan dengan cara sterlisasi. Sterelisasi pada pria dilakukan
de ngan vasektomi, yakni pemotongan kedua vas deferens pada saluran
reproduksi pria. Ini dilakukan supaya sperma tidak dapat
masuk ke
dalam uretra. Adapun pada wanita, proses sterelisasi
dilakukan dengan
pengikatan tuba
falopi (tubal ligation) atau tubektomi. Cara ini dilakukan
dengan melakukan pengikatan pada sebagian oviduk sehingga
sel telur tidak dapat masuk ke dalam uterus. Sebenarnya
kedua cara ini
cukup aman, namun pemotongan saluran reproduksi ini sulit
dikembalikan
alias permanen.
Metode yang digunakan untuk mengontrol proses kelahiran
berikutnya
ialah metode ritme. Metode ritme atau keluarga berencana
alamiah merupakan cara berpantang berhubungan kelamin pada saat
tertentu sehingga tidak terjadi fertilisasi. Untuk
melakukan metode
ini, setiap pasangan suami-istri harus mengetahui siklus
menstruasi
terutama pada fase ovulasi. Sebab, dengan mengetahui masa
subur istri,
sang suami dapat menghindari untuk tidak berhubungan
kelamin.
Teknologi Reproduksi pada Manusia
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..
Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺
BACA JUGA !!!!
No comments:
Post a Comment