Mekanisme Penghantaran
Impuls Saraf
Seperti
halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyalsinyal
listrik
yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi
dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik
tersebut
dinamakan impuls
(rangsangan).
Ada dua cara yang dilakukan
neuron
sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui
membran sel atau membran plasma dan sinapsis
a. Penghantaran Impuls Saraf
melalui Membran Plasma
Di dalam
neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang
sifatnya
semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsi
melindungi
cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ionion
tertentu akan
dapat bertranspor aktif melewati membran plasma
menuju membran
plasma neuron lain.
Apabila tidak
terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat,
sitoplasma di
dalam membran plasma bermuatan listrik negatif,
sedangkan cairan
di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang
demikian
dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan
muatan ini
terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa
natrium-kalium.
Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar
membran
plasma dari
suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi
di dalamnya.
Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya
lebih
besar daripada
di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi
pada membran
plasma.
Kemudian,
apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas
membran plasma
terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan
permeabilitas
membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke
dalam
membran,
sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase
seperti ini
dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.
Sementara itu,
ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran
plasma. Fase
ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan
muatan pada bagian
yang mengalami
polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.
Nah, kondisi
depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus,
sehingga
menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf
akan terhantar
sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang
mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat
kembali dan tidak
ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini
dinamakan fase refraktori
atau undershoot.
b. Penghantaran Impuls Saraf melalui Sinapsis
Selain melalui membran plasma, impuls juga
dihantarkan melalui
sinapsis. Sinapsis merupakan persambungan
unik yang mengendalikan
komunikasi antar satu neuron dengan sel-sel
lain. Sinapsis dapat
ditemukan antara dua neuron, antara reseptor
sensorik dan neuron
sensoris, antara neuron motoris dan sel otot
yang dikontrolnya. Selain
itu, sinapsis dapat ditemukan antara neuron
dengan sel kelenjar.
1) Struktur Sinapsis
Pada setiap neuron, terminal aksonnya
membengkak
membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.
Permukaan membran tombol sinapsis ini
dinamakan membran
prasinapsis
yang menghantarkan
impuls dari terminal sinapsis
menuju dendrit atau badan sel berikutnya.
Impuls tersebut
akan diterima oleh permukaan membran dendrit
atau badan
sel yang dituju. Membran yang demikian
dinamakan membran
pascasinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh
suatu celah yang disebut celah
sinapsis.
Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat
kimia yang
dapat menghantarkan impuls ke neuron
berikutnya. Zat yang
demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkan
implus, dalam sitoplasma neurotransmiter
dibawa oleh banyak
kantung dalam sitoplasma, yang disebut vesikula
sinapsis.
Ada
berbagai macam jenis neurotransmiter,
contohnya asetilkolin,
dopamine, noradrenalin, dan serotonin.
Asetilkolin berada pada
seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin
berada pada sistem
saraf simpatik; sementara dopamine dan
serotonin terdapat
pada otak. Asetilkolin dan noradrenalin
merupakan salah dua
neurotransmiter utama yang terdapat pada
mammalia.
2) Mekanisme Kerja Sinapsis
Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis,
segera neuron
mengirimkan neurotransmiter. Selanjutnya,
neurotransmiter
dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran
prasinapsis.
Kedatangan impuls tersebut membuat
permeabilitas membran
prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi).
Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk
menyatu dengan membran prasinapsis. Bersama
kejadian tersebut,
neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah
sinapsis melalui
eksositosis. Dari celah sinapsis,
neurotransmiter ini berdifusi menuju
membran pascasinapsis.
Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis
akan
mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis
neurotransmiter. Enzim
tersebut misalnya senzim asetilkolineterase
yang menghidrolisis
asetilkolin
menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis,
hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan
sehingga
sewaktu-waktu
bisa digunakan kembali.
Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..
Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺
BACA JUGA !!!!
No comments:
Post a Comment