Perlawanan
bersenjata yang dilakukan oleh rakyat diberbagai daerah, antara lain
sebagai berikut.
1) Perlawanan
Rakyat di Cot Pleing (10 November 1942)
Perlawanan ini
dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, seorang guru mengaji.
Perlawanan di
Cot Pleing, Lhoseumawe, Aceh ini diawali dari serbuan Jepang
terhadap masjid
di Cot Pleing. Masjid terbakar dan pasukan Tengku Abdul Jalil
banyak yang
gugur. Akhirnya Tengku Abdul Jalil tewas ditembak oleh Jepang.
2) Perlawanan
Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943)
Perlawanan ini
dilakukan oleh suku Dayak di
pedalaman serta
kaum feodal di hutan-hutan. Latar
belakang
perlawanan ini karena mereka menderita akibat
tindakan Jepang
yang kejam. Tokoh perlawanan dari kaum
ningrat yakni Utin Patimah.
3) Perlawanan
Rakyat di Sukamanah, Singaparna, Jawa
Barat (25
Februari 1944)
Perlawanan ini
dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa,
seorang pendiri
pesantren Sukamanah. Perlawanan ini lebih
bersifat
keagamaan. KH. Zainal Mustafa tidak tahan lagi
membiarkan penindasan
dan pemerasan terhadap rakyat,
serta pemaksaan
terhadap agama yakni adanya upacara
“Seikeirei”
(menyembah terhadap Tenno Heika Kaisar Jepang). KH. Zainal Mustafa
beserta 27 orang pengikutnya dihukum mati oleh
Jepang tanggal 25 Oktober 1944.
4) Perlawanan
Rakyat di Cidempet, Kecamatan Lohbener, Indramayu (30 Juli 1944)
Perlawanan ini
dipimpin oleh H. Madriyas, Darini, Surat, Tasiah dan H.
Kartiwa.
Perlawanan ini
disebabkan oleh cara pengambilan padi milik rakyat yang dilakukan
Jepang dengan
kejam. Sehabis panen, padi langsung diangkut ke balai desa.
Perlawanan
rakyat dapat dipadamkan secara kejam dan para pemimpin perlawanan
ditangkap oleh
Jepang.
5) Perlawanan
Rakyat di Irian Jaya
Perlawanan
terjadi di beberapa daerah di Irian Jaya, antara lain sebagai berikut.
a) Perlawanan
rakyat di Biak (1944)
Perlawanan ini
dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan
“Koreri”
yang berpusat di
Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat
yang
diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya.
Dalam perlawanan
tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat
melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang
meninggalkan Pulau Biak.
b) Perlawanan
rakyat di Pulau Yapen Selatan
Perlawanan ini
dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah
mendekat maka
memberi bantuan
senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru.
Nimrod dihukum
pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi
rakyat tidak
takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare.
c) Perlawanan
rakyat di Tanah Besar, daratan Irian (Papua)
Perlawanan ini
dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di
Irian
Jaya, terjadi
hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup
Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal
senjata dari Sekutu.
perlawanan bangsa Indonesia terhadap pemerintahan Jepang
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..
Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺
BACA JUGA !!!!
arigatto ... ^_^ handika san
ReplyDeletesama sama jundie san. :-)
Deleteinformasi dalam blog ini sangat bermanfaat, isinya sangat inovatif dan kreatif. saya baru menemukan jawaban dari unek-unek yang selama ini membuat saya bingung. makasih ya informasinya!!
ReplyDeleteMakasih ya infonya. Buat belajar IPS :)
ReplyDeleteMakasih ya infonya. Buat belajar IPS :)
ReplyDelete