contoh resensi buku






                                                                    Contoh resensi buku

Judul : Jejak-jejak Makna: Memasuki Kembali Rumah Kebahagiaan
Pengarang : Gede Prama
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2004
Halaman : i-xvii + 292 Halaman
Meretas Kebahagiaan Ala Resi Manajemen
Oleh: Afthonul Afif
Kehidupan manusia ibarat bentangan
gurun pasir yang sangat luas yang meninggalkan
jejak-jejak kaki ketika kita lewati. Jejakjejak
kaki itu akan menunjukkan kepada kita
sudah sejauh mana kita mengarungi samudra
gurun kehidupan. Di gurun pasir yang terhampar
luas, kita dituntut mampu mengatasi suhu
yang begitu panas dan melanjutkan perjalanan
yang tidak berujung. Itulah kehidupan manusia.
Penuh tantangan, cobaan, dan pengalaman
menyedihkan. Sementara kita tidak
mengetahui kapan perjalanan hidup kita
berakhir.
Namun, bukan berarti hidup itu harus
diratapi dan dibenci. Hidup harus terus
dilalui dan dihayati. Hidup adalah anugerah
Tuhan yang tiada terkira. Menolaknya
merupakan kesalahan terbesar. Kendati tidak
selamanya menyenangkan, hidup pasti tetap
bermakna. Jejak-jejak makna tersebut hanya
dapat dilihat, dibaca, dan dimaknai oleh
mereka yang telah berhasil membuka jendela
kepekaan.
Apabila jendela kepekaan telah terbuka,
jangankan kelebihan, kekurangan dan
kegagalan yang paling memalukan sekali pun
dapat meninggalkan jejak-jejak makna yang
berguna. Semuanya akan makin membuat kita
mendatangkan kelimpahan makna yang
mendalam jika direnungkan. Bahkan melalui
penghayatan yang dalam, manusia makin memahami
arti makna kesuksesan, menghargai
pengorbanan dan perjuangan, serta membantu
mengikis perasaan dan sikap sombong.
Penulis mengisahkan pengalaman
kehidupan masa kecilnya yang ketika dilihat
dengan penilaian objektif, bukanlah hidup
yang serba berkecukupan. Penulis lahir
sebagai bungsu dari tiga belas bersaudara di
desa terpencil di Pulau Bali. Setelah sukses,
Gede Prama menyadari bahwa jejak-jejak
pengalaman masa kecilnya merupakan lautan
inspirasi yang menuntunnya mencapai tangga
kesuksesan. Gede Prama sukses memimpin
sebuah perusahaan swasta besar dan
konsultan manajemen terpopuler.
Pengalaman akan keikhlasan untuk
berbagi kasih dengan kedua belas saudaranya
serta orang tuanya, mengilhami Gede Prama
untuk menaklukkan segala bentuk egoisme.
Dengan menggunakan semangat kebersamaan
dalam mengelola manajemen perusahaan,
Gede Prama diberi anugerah sebagai salah
seorang CEO yang paling berhasil di negeri
ini.
Filsafat manajemen yang altruistik
membuat Gede Prama mempunyai keunikan
yang istimewa. Kesuksesan hidup bukanlah
sekadar sebuah kemenangan yang dihasilkan
individu dari ketatnya persaingan atau sekadar
menghindari kesusahan yang menyakitkan.
Kesuksesan lebih berbobot ketika individu
yang bersangkutan mampu menaklukkan
sikap angkuh dan sombong manakala berhasil
mencapai tujuan-tujuan hidupnya. Kesuksesan
itu juga lebih tinggi saat dimilikinya
kemampuan melihat kegagalan sebagai
sebuah cambuk yang menuntun orang untuk
merenungkan perjalanan hidupnya. Kesuksesan
yang bermakna adalah ketika keutamaannya
dapat dirasakan oleh banyak orang,
bukan bersifat individual.
Kesuksesan yang sejati adalah sebuah
proses melatih, memahami jejak-jejak makna,
sebuah jalan panjang yang tidak pernah
selesai. Kesediaan berbagi dengan yang lain
ketika mendapatkan kejayaan merupakan
hakikat kesuksesan. Begitu pula ketika menuai
kegagalan tidak menyalahkan yang lain.
Gede Prama bukanlah sekadar seorang
resi manajemen yang mumpuni. Gede Prama
adalah seorang bijaksanawan, penglihat, dan
penutur kehidupan yang jernih. Pesan-pesan
kebijaksanaannya disampaikan dengan gaya
bahasa yang ringan tapi berisi. Dia terkesan
santun dan tidak pernah menggurui.
Akhirnya, indah sekali ketika jejak-jejak
makna dalam buku ini terlihat, terbaca, dan
diikuti dengan tekun. Buku ini adalah refleksi
(cermin) mendalam penulisnya tentang jejakjejak
makna dalam hidupnya. Ada sejumlah
pintu kehidupan yang terbuka. Salah satunya
adalah pintu kebahagiaan. Gede Prama
mengibaratkan seorang ibu yang lama ditinggalkan
putri kesayangannya. Rumah kebahagiaan
membukakan pintu, melemparkan senyuman,
mengundang dekapan dan pelukan:
“Ibu rindu kamu, selamat datang kembali di
rumah kebahagiaan.”


contoh resensi buku 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

1 comment:

  1. informasi yang sangat inovatif dan penuh inspiratif. kebanyakan blog yang saya kunjungi isinya tidak sebagus ini. saya merasa puas dengan apa yang di sajikan dalam blog ini. thanks gan.

    ReplyDelete