sejarah perang diponegoro






sejarah perang diponegoro

Perang Diponegoro mulai meletus di Tegalrejo, Jogjakarta
dan meluas hampir ke seluruh Jawa. Bupati-bupati yang ada di
bawah pengaruh Mataram ikut menyatakan perang terhadap
Belanda. Maka perang Diponegoro sering disebut perang Jawa.
Pangeran Diponegoro adalah putera sulung Sultan Hamengku
Buwono III yang dilahirkan pada Tahun 1785. Ketika masih kecil
bernama Pangeran Ontowiryo.
Sebab-sebab umum Perang Diponegoro:
a) Penderitaan rakyat sangat berat karena adanya bermacammacam
pajak.
b) Raja dan kalangan istana benci kepada Belanda karena wilayah
Mataram makin dipersempit.
c) Ulama kecewa karena peradaban Barat mulai memasuki kalangan
Islam.
d) Bangsawan kecewa karena tidak boleh menyewakan tanahnya.
e) Belanda ikut campur dalam urusan pemerintahan.

Adapun sebab-sebab khusus perang Diponegoro adalah
rencana pembuatan jalan yang melintasi tanah makam leluhur
pengeran Diponegoro tidak meminta ijin terlebih dahulu kepada
Pangeran Diponegoro.
Dalam perang Diponegoro, Belanda mengalami banyak
kesulitan. Bahkan Belanda mengakui perang Diponegoro merupakan
perang terberat dan memakan biaya yang besar.
Belanda menggunakan siasat benteng stelsel dalam melumpuhkan
perlawanan Pangeran Diponegoro. Tujuan dari sistem
benteng stelsel adalah:
a) Mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.
b) Memecah belah pasukan Diponegoro.
c) Mencegah masuknya bantuan untuk pasukan Diponegoro.
d) Bagi Belanda sendiri dapat memperlancar hubungan antara
Belanda jika mendapat serangan dari pasukan Diponegoro.
e) Memperlemah pasukan Diponegoro.
Sistem benteng stelsel ternyata belum berhasil mematahkan
perlawanan Diponegoro. Kemudian Belanda mendatangkan
pasukan dari daerah lain dan membujuk para pembantu Diponegoro
untuk menyerah. Dengan siasat itu, para pembantu Pangeran
Diponegoro sebagian menyerah, tetapi belum berhasil menangkap
Pangeran Diponegoro.
Belanda menggunakan siasat baru dengan sayembara, tetapi
juga belum berhasil. Pada tahun 1830 Belanda mengadakan tipu
muslihat dengan mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding.
Dalam perundingan itu Pangeran Diponegoro ditangkap. Setelah
ditangkap Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang, kemudian
diasingkan ke Batavia/Jakarta. Pada tanggal 3 Mei 1830 Pangeran
Diponegoro dipindahkan ke Manado, dan pada tahun 1834 dipindahkan
ke Makassar dan wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari
1855.

sejarah perang diponegoro 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

No comments:

Post a Comment