Macam-macam Keanekaragaman Hayati






Macam-macam Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati mencakup tiga tingkatan, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
ekosistem.
1. Keanekaragaman gen
Cobalah kalian mengamati dengan saksama ciri-ciri yang
terdapat pada sekumpulan ayam kampung (Gallus gallus).
Apakah kalian dapat menemukan perbedaan ciri-cirinya?
Bagaimana dengan warna bulu, jenis kelamin, ukuran tubuh
atau bentuk pial (cengger), adakah perbedaannya? Meski satu
spesies ternyata ayam-ayam tersebut masih memiliki beberapa
perbedaan ciri. Ada ayam berbulu hitam, putih, coklat atau
kombinasinya. Demikian pula jenis kelaminnya, ada yang jantan
dan ada yang betina. Ada ayam berpial bilah, berpial pea (biji)
atau berpial mawar (ros).
Perbedaan ciri-ciri yang mencakup bentuk, penampilan
serta sifat pada individu dalam satu spesies itulah yang
dinamakan variasi. Variasi ditimbulkan oleh perbedaan struktur
dan susunan gen (genotip). Sifat-sifat individu yang tampak
dan dapat dikenali dari luar disebut fenotip. Individu dalam
satu spesies yang menunjukkan perbedaan ciri-ciri disebut
varietas. Keanekaragaman hayati mencakup keanekaragaman
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Perbedaan struktur gen dalam kromosom menimbulkan
variasi. Variasi merupakan perbedaan bentuk, kenampakan,
sifat antar individu dalam satu spesies. Contoh lain misalnya
pada tanaman padi (Oryza sativa). Banyak variasi sifat yang
kita temukan, mulai dari ukuran bulir, citarasa, ketahanan
terhadap penyakit, aroma nasinya, maupun umur produktifnya.
Banyak varietas padi yang dikenal dan dibudidayakan
masyarakat dengan keunggulan dan kekurangan sifat
pada masing-masing varietas, seperti varietas mamberamo,
IR 36, IR 64, Cisadane, padi gogo dan lain-lain.
Adanya perbedaan ciri-ciri antarindividu dalam satu
spesies menunjukkan adanya keanekaragaman gen.
2. Keanekaragaman jenis
Tentu kalian pernah melihat tanaman jagung.
Bandingkan-lah bentuk, penampilan, dan sifat-sifat antara
tanaman jagung dan padi. Adakah perbedaan ciri-cirinya?
Tentunya kalian dapat menemukan banyak perbedaan ciri
antara kedua jenis tanaman tersebut.Di antaranya perbedaan
ciri mengenai ukuran daun, bentuk dan ukuran batang, bentuk
dan ukuran bunganya, bentuk dan ukuran biji atau buahnya
dan masih banyak perbedaan lain.
Demikian pula jika kita mengamati dengan saksama
perbedaan bentuk, penampilan dan sifat antara harimau dan
singa, tentu dengan mudah kita dapat menemukan perbedaan
antara keduanya.
Perbedaan ciri antarindividu berbeda spesies menunjukkan
adanya keanekaragaman jenis. Perbedaan ciri pada
individu berbeda spesies lebih mudah dikenali daripada
perbedaan ciri antarindividu dalam satu spesies.
Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat yang terdapat
pada individu-individu yang berbeda jenis menunjukkan adanya
keanekaragaman jenis. Perbedaan ciri-ciri antarindividu
berbeda spesies akan lebih mudah kita kenali daripada
perbedaan antarindividu dalam satu spesies.
Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat juga dapat di
temukan pada kelapa, pinang, sawit. Coba kalian cari
perbedaan ciri ketiga jenis tumbuhan tersebut.
Keanekaragaman jenis juga terdapat pada mikrorganisme,
seperti pada Rhizopus sp dan Saccharomyces sp. Rhizopus
sp tubuhnya berupa benang-benang hifa tidak bersekat,
multiseluler, menghasilkan zigospora sebagai spora seksual.
Adapun Saccharomyces sp merupakan jamur tanpa hifa,
uniseluler, berkembang biak dengan membentuk tunas.
3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen
biotik, yang terdiri atas benda-benda hidup dan komponen
abiotik, yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Dalam tiap
ekosistem terdapat komponen abiotik dan komponen biotik
yang berbeda-beda. Perbedaan komponen biotik dan komponen
abiotik dalam ekosistem menyebabkan terbentuknya
keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman ekosistem
merupakan salah satu faktor terbentuknya keanekaragaman
hayati.
Komponen abiotik meliputi letak menurut garis lintang
dan garis bujurnya (latitude), ketinggian tempat (altitude), iklim,
kelembaban, suhu, kondisi tanah dan lain sebagainya. Adapun
komponen biotik meliputi organisme hidup termasuk produsen,
konsumen, detritivor, maupun dekomposer.
Secara garis besar di muka bumi ini terdapat dua macam
ekosistem besar, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan
ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem darat mencakup
beberapa macam bioma, antara lain bioma gurun atau padang
pasir, bioma padang rumput atau savanna, bioma hutan basah
atau hutan hujan tropis, bioma hutan gugur iklim sedang, bioma
taiga dan bioma tundra.
a. Bioma gurun/padang pasir jenis tumbuhan terbatas, seperti
kaktus, perdu. Didominasi oleh daratan pasir, intensitas
cahaya matahari sangat tinggi, curah hujan sangat rendah,
perbedaan suhu siang dan malam sangat besar. Terdapat
di Afrika, Amerika Utara, Asia, Australia.
b. Bioma padang rumput atau savanna didominasi oleh
berbagai jenis rumput, beberapa jenis pohon atau perdu,
curah hujan lebih tinggi. Hewan-hewan herbivora sangat
melimpah, diikuti beberapa jenis karnivora. Terdapat di
Australia, Asia Selatan, Amerika, dan Afrika.
c. Bioma hutan hujan tropis didominasi oleh pohon-pohon
besar, berdaun lebar dan lebat, penghasil kayu yang utama
di samping beberapa jenis liana dan epifit. Curah hujan
sangat tinggi dan tersebar sepanjang tahun, keanekaragaman
tumbuhan sangat tinggi. Banyak hewan-hewan arboreal,
vertebrata, dan invertebrata. Terdapat di Amerika
Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia
Timur.
d. Bioma hutan gugur iklim sedang didominasi oleh pohonpohon
berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada
musim dingin dan dapat mencapai tinggi 30-40 meter.
Beriklim sedang, hujan turun pada musim panas dengan
musim dingin yang ekstrim. Hewan-hewan memiliki
aktifitas bermusim. Terdapat di Amerika Serikat, Eropa,
Asia Timur, Amerika Timur.
e. Bioma taiga didominasi oleh tumbuhan konifer, keanekaragaman
jenis tumbuhan sangat rendah. Terdapat di Amerika
Utara, Eropa, dan Asia.
f. Bioma tundra didominasi oleh tumbuhan lumut, lumut kerak
dan pohon yang kerdil. Terdapat di daerah sekitar kutub
atau daerah pada ketinggian di atas 2.500 meter.
Adapun, ekosistem perairan dapat dikelompokkan
berdasarkan aliran airnya dan berdasarkan kadar garamnya/
(salinitas).
Menurut aliran airnya ekosistem perairan dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Ekosistem perairan mengalir (lotik)
Air secara terus-menerus begerak sesuai dengan dina-mika
aliran air. Distribusi nutrisi lebih merata dibandingkan
dengan ekosistem perairan tidak mengalir, misalnya sungai.
2. Ekosistem perairan tidak mengalir (lentik).
Tidak ada aliran air secara dinamis, distribusi nutrisi kurang
merata, misalnya danau, rawa, kolam, waduk, bendungan
dan lain-lain.
Adapun, menurut salinitasnya, ekosistem perairan dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Ekosistem air tawar
Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan,
penetrasi cahaya matahari kurang. Misalnya danau, kolam,
waduk, bendungan dan lain-lain.
2. Ekosistem air laut
Kadar garam tinggi, tidak dipengaruhi iklim dan cuaca
daratan, penetrasi cahaya matahari relative lebih tinggi,
misalnya laut.
3. Ekosistem air tawar
Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan,
penetrasi cahaya matahari kurang, misalnya danau, kolam,
waduk, bendungan dan lain-lain.

Macam-macam Keanekaragaman Hayati 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

1 comment:

  1. informasi dalam blog ini sangat bermanfaat, isinya sangat inovatif dan kreatif. saya baru menemukan jawaban dari unek-unek yang selama ini membuat saya bingung. makasih ya informasinya!!

    ReplyDelete