pengertian pantun, syair, dan mantra







 pengertian pantun, syair, dan mantra

1. Pantun
Pantun merupakan ragam puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik
dengan rima akhir a-b-a-b. Setiap larik biasanya terdiri atas empat kata atau
delapan sampai dengan 12 suku kata dan dengan ketentuan bahwa dua larik
pertama selalu merupakan kiasan atau sampiran, sementara isi atau maksud
sesungguhnya terdapat pada larik ketiga dan keempat. Berdasarkan struktur dan
persyaratannya, pantun dapat terbagi ke dalam pantun biasa, pantun kilat atau
karmina, dan pantun berkait.
2. Syair
Syair bersumber dari kesusastraan Arab dan tumbuh memasyarakat sekitar abad
ke-13, seiring dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Seperti halnya
pantun, syair memiliki empat larik dalam setiap baitnya; setiap larik terdiri
atas empat kata atau antara delapan sampai dengan dua belas suku kata. Akan
tetapi, syair tidak pernah menggunakan sampiran. Dengan kata lain, larik-larik
yang terdapat dalam syair memuat isi syair tersebut. Perbedaan pantun dan
syair terletak juga pada pola rima. Apabila pantun berpola a-b-a-b, maka syair
berpola a-a-a-a.
Karena bait syair terdiri atas isi semata, antara bait yang satu dengan bait lainnya
biasanya terangkai sebuah cerita. Jadi, apabila orang akan bercerita, syair adalah
pilihan yang tepat. Cerita yang dikemas dalam bentuk syair biasanya bersumber
dari mitologi, religi, sejarah, atau dapat juga rekaan semata dari pengarangnya.
Syair yang cukup terkenal yang merupakan khazanah sastra Nusantara, misalnya
Syair Perahu karya Hamzah Fansuri, Syair Singapura Dimakan Api karya
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, Syair Bidasari, Syair Abdul Muluk, Syair
Ken Tambunan, Syair Burung Pungguk, dan Syair Yatim Nestapa. Marilah kita
sejenak memerhatikan beberapa bait pengantar Syair Burung Pungguk:
3. Mantra
Mantra adalah rangkaian kata yang mengandung rima dan
irama yang dianggap mengandung kekuatan gaib. Mantra
biasanya diucapkan oleh seorang dukun atau pawang untuk
melawan atau menandingi kekuatan gaib lainnya. Namun,
hakikat mantra itu sendiri adalah doa yang diucapkan oleh
seorang pawang dalam keadaan trance ‘kerasukan’. Di dalam
mantra yang penting bukan makna kata demi kata, melainkan
kekuatan bunyi yang bersifat sugestif.
Karakteristik mantra sangat unik. Menurut Umar Junus (1983:
135), ciri-ciri mantra adalah sebagai berikut.
1. Di dalam mantra terdapat rayuan dan perintah.
2. Mantra mementingkan keindahan bunyi atau permainan
bunyi.
3. Mantra menggunakan kesatuan pengucapan.
4. Mantra merupakan sesuatu yang utuh, yang tidak dapat
dipahami melalui bagian-bagiannya.
5. Mantra sesuatu yang tidak dipahami oleh manusia karena
merupakan sesuatu yang serius.
6. Dalam mantra terdapat kecenderungan esoteris (khusus)
dari kata-katanya.
pengertian pantun, syair, dan mantra 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

2 comments:

  1. informasi yang sangat inovatif dan penuh inspiratif. kebanyakan blog yang saya kunjungi isinya tidak sebagus ini. saya merasa puas dengan apa yang di sajikan dalam blog ini. thanks gan.

    ReplyDelete